BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Filum
Arthropoda (arthro = sendi atau ruas; pada = kaki atau juluran) adalah golongan
makhluk hewan yang paling besar di dunia ini. Diperkirakan
lebih dari 80% dari seluruh jenis hewan sekarang ini adalah Arthropoda,
menghuni semua jenis habitat yang ada.
Bila dibandingkan dengan banyaknya jenis hewan di dunia
ini, ternyata filum Arthropoda menduduki urutan nomor satu diantara jenis-jenis
hewan lain. Dari filum Arthropoda ini, kelas Insecta atau serangga merupakan
jenis yang terbesar (sekitar satu juta spesies). Hal ini disebabkan oleh daya
tahan tubuhnya yang baik, cepatnya menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan
penyebaran yang sangat luas yaitu mulai dari daerah tropis hingga daerah kutub.
Oleh karena itu, melalui makalah ini penulis ingin
mengetahui lebih dalam tentang arthropoda. Tentang karakteristik umum
arthropoda, ciri-ciri morfologi, anatomi, dan fisiologi arthropoda. Serta
mengetahui klasifikasi dan manfaat apa saja dari arthropoda
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana Ciri-ciri
Arthropoda
?
2.
Bagaimana Struktur
Tubuh Arthropoda ?
3.
Bagaimana Klasifikasi
Arthropoda
?
4.
Bagaimana
Reproduksi Arthropoda ?
5.
Apa saja Peranan Arthropoda ?
C. Tujuan
Tujuan dari
pembahasan materi Arthropoda dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Untuk
mengetahui Ciri-ciri Arthropoda
2.
Untuk
mengetahui Struktur Tubuh Arthropoda
3.
Untuk
mengetahui Klasifikasi Arthropoda
4.
Untuk
mengetahui Reproduksi Arthropoda
5.
Untuk
mengetahui Peranan Arthropoda
BAB II
PEMBAHASAN
Kata Arthropoda
berasal dari bahasa Latin (arthra = ruas, podos = kaki), dapat
diartikan bahwa Arthropoda merupakan hewan yang memiliki ciri, yaitu kaki
beruas, berbuku, atau bersegmen (segmen tersebut juga terdapat di tubuh). Tubuh Arthropoda merupakan simetris
bilateral dan tergolong triploblastik selomata. Jumlah spesies anggota filum
ini adalah terbanyak dibandingkan dengan filum lainnya yaitu diperkirakan lebih
dari 1.000.000 spesies. Contoh anggota filum ini antara lain kepiting, udang,
serangga, laba-laba, kalajengking, kelabang, dan kaki seribu, serta spesies-spesies
lain yang dikenal hanya berdasarkan fosil. Habitat hewan-hewan Arthropoda
adalah di air dan di darat. Di air dapat mencapai kedalaman lebih dari 6000
meter, sedangkan di daratdapat mencapai ketinggian 7000 meter. Sifat hidup
Arthropoda bervariasi, ada yang menguntungkan dan ada juga yang bersifat
parasit.
A.
Ciri-ciri Arthropoda
Secara umum ciri-ciri filum arthropoda adalah sebagai
berikut:
1. Tubuh beruas-ruas yang terbagi atas
kepala (caput), dada (thoraks), dan badan belakang (abdomen). Beberapa diantaranya
ada yang memiliki kepala dan dada yang bersatu (cephalothoraks).
2. Memiliki 3 lapisan (triploblastik)
yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm dengan rongga tubuh.
3. Bentuk tubuh simetris bilateral.
4. Bagian tubuh terbungkus oleh
eksoskelet yang mengandung khitin.
5. Alat pencernaan makanan lengkap
terdiri atas mulut, kerongkongan usus, dan anus.
6. Sistem reproduksi terpisah, artinya
ada hewan jantan dan ada hewan betina. Reproduksi terjadi secara seksual dan
aseksual (partenogenesis dan paedogenesis).
7. Memiliki sistem peredaran darah
terbuka (sistem lakuner) dan alat peredarannya berupa jantung dan
pembuluh-pembuluh darah terbuka .
8. Sistem syaraf terdiri dari ganglion
anterior yang merupkan “otak” terletak di atas saluran pencernaan, sepasang
syaraf yang menghubungkan otak dengan syaraf sebelah ventral,serta
pasangan-pasangan ganglion ventral yang dihubungkan satu dengan yang lain
oleh urat syaraf ventral, berjalan sepanjang tubuh dari depan ke belakang
di bawah saluran pencernaan.
9. Sistem eksresinya berupa berupa
saluran-saluran malphigi
10. Alat pernapasan berupa trakea,
insang, dan paru-paru yang merupakan lembaran (paru-paru buku)
11. Sifat hidup ada yang parasit,
heterotropik, dan hidup secara bebas
12. Hidupnya di darat, air tawar dan
laut.
B.
Struktur Tubuh Arthropoda
Arthropoda
termasuk golongan hewan triplobastik selomata, yaitu mempunyai rongga sejati
dan tiga lapisan tubuh. Tubuhnya berbuku-buku/ beruas-ruas, kakinya pun
beruas-ruas, mempunyai rangka luar (eksoskeleton) dari bahan kitin yang berguna
untuk melindungi alat-alat tubuh bagian dalam dan dapat memberikan bentuk
tubuh.
Tubuhnya
dapat dibedakan atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen). Jika
dipotong menjadi dua, maka bersifat simetri bilateral. Mulutnya terdapat pada
bagian ujung anterior dan anus terdapat pada ujung posterior. Mempunyai
alat-alat tubuh yang sudah lengkap meliputi alat pencernaan, yaitu mulut,
kerongkongan, usus, dan anus. Respirasi dengan insang, trakea, permukaan tubuh,
atau dengan paru-paru buku. Hewan ini sudah mempunyai sistem saraf, peredaran
darah, ekskresi, serta indra. Filum ini dianggap berkerabat dekat dengan
Annelida sebab banyak memiliki sifat-sifat yang sama.
C.
Klasifikasi Arthropoda
Hewan ini
dikelompokkan atas Crustaceae (udang-udangan), Insekta (serangga), Arachnoidea
(labah-labah), dan Myriapoda (kaki seribu). Berikut informasi mengenai keempat
kelompok hewan tersebut.
1. Crustaceae
Ciri-ciri
Crustaceae
Crustaceae
berasal dari kata crusta yang berarti berkulit keras. Tubuh terbagi atas 2
bagian, yaitu sefalotoraks (kepala, dada) dan abdomen (perut). Tubuh dilindungi
oleh eksoskeleton (karapaks) yang tersusun dari zat kitin. Udang memiliki 5
pasang kaki di sefalotoraks dan 5 pasang kaki pada abdomen, sepasang kaki
pertama yang memiliki bentuk seperti capit, disebut keliped yang digunakan
untuk mempertahankan diri dan memegang mangsa. Empat pasang kaki berikutnya
adalah kaki yang digunakan untuk berjalan, disebut juga pereipoda, 5 pasang
kaki yang terletak pada bagian perut digunakan untuk berenang atau biasa
disebut sebagai pleopoda. Habitat di perairan, baik air tawar ataupun air laut.
Crustaceae
merupakan hewan omnivora, makanannya berupa tumbuhan ataupun hewan-hewan kecil
yang ada di perairan. Memiliki sistem peredaran darah terbuka, jadi darah yang
beredar dalam tubuhnya tidak melalui pembuluh melainkan langsung beredar ke
dalam rongga-rongga yang ada dalam tubuhnya. Pada bagian kepala terdapat dua
pasang antena. Sepasang antena pendek dilengkapi dengan stigma atau bintik mata
yang berfungsi untuk membedakan antara gelap dan terang, serta sepasang antena
panjang sebagai indra peraba yang dilengkapi dengan statolit yang berfungsi
untuk keseimbangan badan waktu berada di perairan.
Klasifikasi
Crustaceae
·
Entomostraca
merupakan Crustaceae tingkat rendah (zooplankton). Dibagi dalam 4 kelas:
Branchiopoda, Ostracoda, Copepoda, dan Cirripedia
·
Malacostraca
merupakan Crustaceae tingkat tinggi. Dibagi dalam 3 kelas : Isopoda,
Stomatopoda, dan Decapoda Contohnya adalah udang, kepiting, lobster, dan
rajungan.
2. Myriapoda
Tubuh
Myriapoda tersusun atas caput (kepala) dan abdomen (perut) (tak punya dada).
Tubuh terdiri dari 10 – 200 ruas dan tiap ruas terdapat 1 pasang kaki sehingga
disebut hewan berkaki seribu. Respirasi dengan trakea yang bermuara pada
spirakel yang ada di bagian sisi kanan dan kiri sepanjang tubuhnya. Sistem
saraf tangga tali dengan sepasang ganglion sebagai otaknya.
Myriapoda terbagi menjadi 2 ordo, yaitu:
a. Chilopoda
Hewan ini
tergolong hewan pemangsa (predator), makanannya adalah cacing dan serangga.
Setiap ruas tubuh memiliki sepasang kaki. Chilopoda merupakan hewan yang
beracun yang dapat mematikan mangsanya dengan racun yang dimiliki tersebut.
Contohnya Scolopendra subspinipes (lipan).
Ciri-ciri dan struktur tubuh
·
Tubuhnya
pipih dorso ventral
·
Panjangnya
bisa mencapai 30 cm
·
Terdiri
dari 15 hingga 173 segment, masing-masing dilengkapi dengan exkremitas kecuali
dua segment yang terakhir dan satu segment tepat dibelakang caput
·
Antennae
panjang, terdiri dari 12 segment atau lebih
·
Pada
bagian kepala terdapat sepasang mata mengalami modifikasi menjadi cakar beracun
·
Pada
segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped) yang
berfungsi untuk membunuh mangsanya
·
Alat
pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat
eksresi berupa dua buah saluran malphigi
·
Respirasi
(pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka
hampir pada setiap ruas.
·
Alat
reproduksi dilengkapi dengan beberapa kelenjar tambahan telur-telur berkembang
sempurna hingga menetas di luar tubuh
b. Diplopoda
Diplopoda
berasal dari kata di=dua dan podos=kaki. Jadi Diplopoda adalah kelas hewan yang
memiliki dua pasang kaki. Berbeda dengan Chilopoda, kalau pada Diplopoda setiap
ruas pada tubuhnya memiliki 2 pasang kaki. Termasuk detritivor, yaitu hewan
pemakan sisa-sisa sampah. Contohnya adalah Julus teristris (luwing). Apabila
hewan ini dalam keadaan bahaya atau merasa terganggu akan menggulung badannya
untuk mempertahankan diri.
Ciri-ciri umum dari kelas diplopoda ialah:
·
Tubuhnya
berbentuk silindris dan beruas-ruas (25-100 segmen) terdiri atas kepala dan
badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai
taring bisa (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kedua kaki mengalami
modifikasi sebagai organ kopulasi.
·
Pada
kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dengan dua kelompok mata tunggal.
·
Hidup
di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah
membusuk.
·
Respirasi
dengan trachea yang tidak bercabang.
·
Alat
ekresi berupa dua buah saluran malphigi.
3. Arachnoidea
Tubuh
Arachnoidea terdiri dari sefalotoraks (kepala dada menyatu) dan abdomen
(perut). Pada bagian dorsal tubuhnya memiliki perisai karapaks yang tersusun
atas zat kitin. Hewan ini memiliki 4 pasang kaki yang terdapat di dada yang
dipergunakan untuk berjalan. Di bagian kepala memiliki 2 pasang alat mulut,
yaitu sepasang alat sengat (chelicera) yang dipergunakan untuk melumpuhkan
mangsa dan alat capit (pedipalpus) yang dipergunakan untuk memegang mangsanya.
Respirasi
dengan paru-paru buku, pada bagian ventral tubuhnya terdapat lubang atau
pori-pori yang merupakan muara dari paru-paru buku. Sistem peredaran darah yang
dimiliki adalah sistem peredaran darah terbuka karena darah mengalir tanpa
melewati pembuluh darah. Arachnoidea juga memiliki sistem saraf tangga tali.
Alat ekskresi yang dimiliki berupa badan malphigi. Khusus pada ordo Arachnida,
pada daerah posterior terdapat dua lubang yang berfungsi sebagai tempat
keluarnya jaring disebut sebagai spineret. Klasifikasi Arachnoidea:
·
Scorpionida,
contoh: kalajengking.
·
Arachnida,
contoh: labah-labah.
·
Acarina,
contoh: caplak, tungau.
4. Hexapoda (Insecta)
Insecta
merupakan kelompok hewan yang memiliki jumlah anggota paling banyak dan daerah
persebarannya sangatlah luas, hampir di semua tempat serangga bisa hidup atau
disebut juga memiliki sifat kosmopolit. Tubuh tersusun atas caput (kepala),
toraks (dada), dan abdomen (perut). Perut terdiri 11 segmen, pada segmen ke-9
dan 10 terdapat alat kelamin, yaitu ovopositor yang dipergunakan untuk
meletakkan telur. Respirasi dengan trakea, sistem trakea yang ada pada tubuhnya
bermuara pada pori-pori kecil yang ada di kanan kiri sistem tubuhnya atau
disebut sebagai spirakel. Sistem peredaran darah terbuka dan alat ekskresi
berupa badan malphigi. Contoh hewan ini adalah belalang. Pada kepala belalang
yang terdiri atas enam segmen terdapat alat-alat sebagai berikut:
·
Mata,
pada belalang memiliki 2 macam mata, yaitu mata tunggal (oselus) dan mata majemuk
(facet).
·
Antena,
berguna sebagai alat indra pembau.
·
Mulut,
dipergunakan untuk makan.
Darah
belalang tidak berwarna merah karena dalam darahnya tidak mengandung
hemoglobin, namun darahnya berwarna hijau kebiruan karena dalam darahnya
mengandung hemosianin. Oleh karena itu, darah belalang tidak berfungsi untuk
mengedarkan oksigen tapi untuk mengedarkan sari-sari makanan. Oksigen dalam
tubuhnya diedarkan oleh sistem trakea. Dalam proses pertumbuhan menuju
kedewasaannya, serangga mengalami proses perubahan wujud dari telur sampai
menjadi hewan dewasa atau disebut sebagai metamorfosis. Metamorfosis ada 2
macam, yaitu:
·
Metamorfosis
sempurna : Telur →larva (ulat) →pupa (kepompong)→ imago (hewan dewasa). Contoh
hewan yang mengalami metamorfosis sempurna antara lain lebah dan kupu-kupu.
·
Metamorfosis
tak sempurna : Telur → nimfa (hewan muda) →imago (dewasa). Contoh hewan
mengalami metamorfosis tidak sempurna antara lain belalang dan jangkrik.
D.
Reproduksi
Arthropoda
Reproduksi
hewan ini dilakukan secara aseksual dan seksual. Secara aseksual dengan
melakukan partenogenesis (terjadi reproduksi tanpa pembuahan oleh hewan jantan)
dan paedogenesis (terjadi reproduksi pada individu yang muda, yaitu pada
larva). Jenis alat kelamin hewan ini sudah terpisah.
Arthtropoda
memiliki sistem sirkulasi terbuka, cairan tubuh yang disebut hemolimfa didorong
oleh suatu jantung, masuk ke ruang sinus yang mengelilingi jaringan dan organ.
Terdapat organ khusus untuk pertukaran gas, seperti spesies akuatik yang
bernafas dengan sejenis insang tipis dan berbulu. Pada Arthropoda terrestrial
menggunakan trakea untuk pertukaran gas.
E.
Peranan
Arthropoda
Filum Arthropoda yang menguntungkan
antara lain :
Ø Arachnida
bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga, terutama serangga hama.
Ø Insecta terutama
golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat membantu
proses penyerbukan pada bunga.
Ø Insecta dibudidayakan
karena dapat menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera).
Ø Dalam bidang
industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat menghasilkan
sutra (contoh: Bombix mori).
Ø Untuk
obat-obatan tradisional, misalnya madu (Apis dorsata,Apis indica, Apis
melifera)
Ø Beberapa
Insecta tanah berperan sebagai “traktor alami”.
Ø Sumber makanan
yang mengandung protein hewani tinggi.Misalnya Udang windu (Panaeus monodon),
rajingan (portunus pelagicus), kepiting (scylla serrata), dan udang karang
(panulirus versicolor)
Ø Dalam bidang
ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal
anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda
Filum Arthropoda yang merugikan antara
lain :
Ø Hewan-hewan
Arachnida lebih banyak merugikan manusia, terutama hewan-hewan Acarina, yaitu:
·
Sarcoptes scabei, menyebabkan gatal
atau kudis pada manusia
·
Prosoptes equi, menyebabkan kudis pada
ternak domba, kelinci,dan kuda
·
Todectes cynotis, (tungau kudis
telinga) menyerang anjing dan kucing
Ø Merusak tanaman
budidaya manusia, misal: belalang, kumbang kelapa, ulat.
Ø Menyebabkan
penyakit pada tanaman, misal: Nilapervata lugens (wereng) menyebabkan
penyakit virus tungro, belalang (walang sangit) yang mengisap cairan biji padi
muda sehingga tanaman padi menjadi puso.
Ø Parasit pada
manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk.
Ø Merusak bahan
makanan yang disimpan (tepung, kedelai) oleh berbagai Coleoptera, misal:
kumbang beras, kepik.
Ø Dapat merusak
bahan bangunan, misal: kumbang kayu dan rayap.
Ø Merusak
galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
Ø Parasit pada
ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda.
Ø Vektor
perantara penyakit bagi manusia.Misalnya nyamuk malaria, nyamuk demam berdarah,
lalat tsetse sebagai vektor penyakit tidur, dan lalat rumah sebagai vektor
penyakit tifus.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu
arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti
hewan yang kakinya beruas-ruas. Tubuh Arthropoda terdiri atas caput (kepala),
toraks(dada), dan abdomen (perut) yang bersegmen-segmen. Hewan arthropoda ada
yang mengalami metemorfosis sempurna, metemorfosis tidak sempurna, dan ada yang
tidak bermetamorfosis. Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara
seksual. Ciri-ciri umum dari
antropoda antara lain mempunyai anggota yang beruas, tubuhnya bilateral simetris
terdiri atas sejumlah ruas-ruas, tubuh dibungkus oleh zat kitin sehingga
merupakan rangka luar, biasanya ruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak
berkitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah digerakkan, sistem saraf berupa
sistem saraf tangga tali.
B.
Saran
1. Arthropoda sangat berguna bagi
manusia dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, kita tidak diharapkan
menumpas atau berburu secara berlebihan apalagi buntuk kepentingan sendiri.
2. Disarankan bagi kita semua turut
menjaga keseimbangan ekosistem dengan tidak merusak salah satu anggota dari
ekosistemkehidupan, Arthropoda.
DAFTAR PUSTAKA
http://arianirini.blogspot.co.id/2014/06/makalah-biologi-filum-arthropoda.html
http://deachrestella888.blogspot.co.id/2015/11/makalah-tentang-arthropoda.html
http://mybyologimateri.blogspot.co.id/2015/05/makalah-arthropoda.html
http://amelyaputeri.blogspot.co.id/2014/05/makalah-arthropoda.html
http://www.zonasiswa.com/2014/07/mengenal-phylum-arthropoda.html
DAFTAR ISI
HALAMAN
SAMPUL...................................................................... i
KATA
PENGANTAR...................................................................... ii
DAFTAR
ISI....................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah.............................................................. 2
C. Tujuan................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Ciri-ciri Arthropoda.......................................................... 2
B. Struktur Tubuh Arthropoda.............................................. 3
C. Klasifikasi Arthropoda...................................................... 4
D. Reproduksi
Arthropoda ................................................... 9
E. Peranan
Arthropoda.......................................................... 9
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan......................................................................... 11
B.
Saran................................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................... 12
|
|||
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah
berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk
Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Makalah dengan judul "
ARTHROPODA".
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari
berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya rekan-rekan yang telah memberikan dukungan, kasih, dan
kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga
semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang
lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari Makalah ini bebas dari
kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat
lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar Makalah ini bermanfaat bagi
semua pembaca.
Bima, Mei 2016
Penulis
|
|||
|
|||