BAKTERI
PENGERTIAN BAKTERI
Bakteri
adalah
mikroorganisme bersel satu prokariotik
yang hidup bebas dan dapat ditemukan di beberapa lingkungan seperti udara,
tanah, debu, air, serta hidup di dalam tubuh hewan, tumbuhan, atau manusia.
Nama bakteri berasal dari bahasa Yunani dari kata bacterion yang berarti
batang kecil.
Bakteri merupakan organisme terbanyak dan paling
berkelimpahan dari semua organisme. Meski ukurannya yang sangat kecil dan tidak
bisa dilihat tanpa bantuan mikroskop, bakteri ada di mana saja, di air, tanah,
dan tubuh makhluk hidup.
SEJARAH
PENEMUAN BAKTERI
Abad ke-19 ilmu tentang
mikroorganisme, terutama bakteri mulai berkembang. Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, berbagai hal tentang bakteri telah berhasil
ditelusuri. Akan tetapi, perkembangan tersebut tidak terlepas dari peranan
berbagai tokoh penting seperti Robert Hooke, Antoni van Leeuwenhoek, Ferdinand Cohn, dan Robert Koch. Istilah
bacterium diperkenalkan di kemudian hari oleh Ehrenberg pada tahun 1828, diambil dari kata Yunani βακτηριον
(bakterion) yang memiliki arti "batang-batang kecil".Pengetahuan
tentang bakteri berkembang setelah serangkaian percobaan yang dilakukan oleh Louis Pasteur, yang
melahirkan cabang ilmu mikrobiologi. Bakteriologi adalah
cabang mikrobiologi yang mempelajari biologi bakteri.
Robert Hooke (1635-1703), seorang
ahli matematika dan
sejarahwan berkebangsaan Inggris, menulis
sebuah buku yang berjudul Micrographia pada tahun 1665 yang berisi hasil pengamatan yang
dilakukan dengan menggunakan mikroskop sederhana. Akan tetapi, Robert Hooke
masih belum dapat menumukan struktur bakteri. Dalam bukunya tersebut, tergambar
hasil penemuannya mengenai tubuh buah kapang. Walau demikian, buku inilah yang
menjadi sumber deskripsi awal dari mikroorganisme.
Antoni van Leeuwenhoek
(1632—1723) hidup di era yang sama dengan Robert Hooke di mana pengamatan
dengan mikroskop masih sangat sederhana. Terinspirasi dari kerja Robert Hooke,
ia membuat mikroskop rancangannya sendiri dengan sangat baik untuk mengamati
makhluk mikroskopik ini pada berbagai media alami pada tahun 1684.Antoni van Leeuwenhoek berhasil
menemukan bakteri untuk pertama kalinya di dunia pada tahun 1676. Hasil temuannya dikirimkan ke Royal Society of London yang
kemudian dipublikasikan pada tahun 1684. Penemuan ini segera mendapat banyak
konfirmasi dari ilmuwan lainnya. Sejak saat itulah, tidak hanya ilmu tentang
bakteri tetapi juga mikroorganisme pada umumnya pun mulai berkembang.
Ferdinand Cohn (1828-1898)
merupakan seorang botanis berkebangsaan Breslau (sekarang Polandia.Hasil
penemuannya banyak berkisar tentang bakteri yang resisten terhadap panas.
Ketertarikannya pada kelompok bakteri ini mengarahkannya pada penemuan kelompok
bakteri penghasil endospora yang resisten terhadap suhu
tinggi. Ferdinand Cohn juga berhasil menjelaskan siklus hidup bakteri Bacillus yang sekaligus menjelaskan
mengapa bakteri ini bersifat tahan panas. Selanjutnya, ia juga membuat dasar
klasifikasi bakteri sederhana dan mengembangkan beberapa metode untuk mencegah kontaminasi pada kultur bakteri, seperti
penggunaan kapas sebagai penutup pada labu takar, erlenmeyer, dan tabung
reaksi. Metode ini kemudian digunakan oleh ilmuwan lain, Robert Koch.
Robert Koch (1843-1910),
seorang ahli fisika
berkebangsaan Jerman, banyak
melakukan penelitian mengenai penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Ilmuwan pada awalnya mempelajari penyakit antraks yang
banyak menyerang hewan ternak. Penyakit
ini disebabkan oleh Bacillus anthracis, salah satu bakteri penghasil endospora. Robert
Koch juga merupakan orang pertama yang berhasil mendapatkan isolat murni Mycobacterium tuberculosis, bakteri penyebab penyakit tuberkulosis.
Berdasarkan dua penelitian mengenai penyakit ini, Robert Koch berhasil membuat
Postulat Koch, sebuah teori mengenai mikroorganisme spesifik untuk penyakit
yang spesfik.Beliau juga berhasil menemukan metode untuk mendapatkan isolat
murni dari bakteriPenemuan lainnya adalah penggunaan media kultur padat untuk
menumbuhkan bakteri di luar habitat aslinya. Pada
awalnya ia menggunakan potongan kentang dan kemudian
dikembangkan dengan menggunakan nutrien gelatin. Penggunaan
nutrien gelatin masih memiliki banyak kekurangan yang pada akhirnya
penggunaanya digantikan dengan agar (sejenis polisakarida) yang dgagas
oleh istri Walter
Hesse yang juga bekerja bersama
Robert Koch.
CIRI-CIRI BAKTERI
·
Bersel
satu dan sangat sederhana.
·
Prokariotik.
·
Kandungan
kromosomnya haploid (n).
·
Hidup
secara autotrof/heterotrof.
·
Berkembang
biak/ bereproduksi dengan cara seksual dan aseksual.
·
Memiliki
beberapa macam bentuk sel, yaitu bulat, batang, spiral, dan variasinya.
·
Ada
yang memiliki alat gerak berupa flagel dan ada yang tidak.
·
Memerlukan
kelembapan yang tinggi, sekitar 85% untuk kehidupannya.
UKURAN SEL BAKTERI
o
Sangat kecil dan bervariasi : 1,0 - 5,0
x 0,5 - 1,0 μm, diameter 0,6 - 3,5 μm
o
Diamati dengan mikroskop pada pembesaran
maksimum (100 X)
o
Detil struktur sel dapat diamati dengan
menggunakan mikroskop elektron
STRUKTUR BAKTERI
Secara
struktural, bakteri tersusun atas kapsul, dinding sel, membran sel, sitoplasma,
materi genetik, ribosom, bulu cambuk, dan plasmid seperti pada gambar berikut
ini.
1. Kapsul
Kapsul
adalah selubung pelindung bakteri yang tersusun atas polisakarida. Kapsul
terletak di luar dinding sel. Hanya bakteri bersifat patogen yang mempunyai
kapsul. Fungsi kapsul adalah untuk melindungi diri dari kekeringan dan
mempertahankan diri dari antitoksin yang dihasilkan oleh sel inang.
2. Dinding
Sel
Dinding
sel bakteri tersusun atas protein yang berikatan dengan polisakarida(Peptidoglikan).
Dinding sel terletak di luar membran sel. Adanya dinding sel menyebabkan bentuk
bakteri menjadi tetap. Dinding sel berfungsi untuk melindungi sel bakteri
terhadap lingkungannya.
3. Membran
Sel
Membran
sel tersusun atas molekul lemak dan protein(Fosfollpid).
Membran sel bersifat semipermeabel. Membran sel mengandung enzim respirasi. Fungsinya adalah untuk membungkus plasma dan mengatur pertukaran mineral dari sel dan ke luar sel.
Membran sel bersifat semipermeabel. Membran sel mengandung enzim respirasi. Fungsinya adalah untuk membungkus plasma dan mengatur pertukaran mineral dari sel dan ke luar sel.
4. Sitoplasma
Sitoplasma
adalah cairan yang terdapat di dalam sel. Sitoplasma tersusun atas koloid yang
mengandung berbagai molekul organik seperti karbohidrat, lemak, protein, dan
mineral. Sitoplasma merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi metabolisme.
5. Bulu
Cambuk (Flagel)
Flagel
adalah alat gerak pada bakteri sehingga membantu bakteri untuk mendekati
makanan atau menjauh jika ada racun atau bahan kimia.
6. Materi
Genetik
AND
(Disebut juga DNA) bakteri tidak tersebar dalam sitoplasma, tetapi terdapat
pada daerah tertentu yang disebut nukleoid. ADN berfungsi mengendalikan
sintesis protein bakteri dan merupakan zat pembawa sifat.
7. Ribosom
Ribosom
berfungsi dalam sintesis protein. Ribosom tersusun dari protein, jika dilihat
dari mikroskop, ribosom terlihat seperti struktur kecil yang melingkar.
8. Plasmid
Selain
ADN, bakteri juga mempunyai plasmid. Plasmid mengandung gen-gen tertentu,
misalnya gen patogen dan gen kebal antibiotik. Plasmid juga mampu memperbanyak
diri. Dalam satu sel bakteri bisa terbentuk kurang lebih 20 Plasmid.
REPRODUKSI BAKTERI
Cara
bereproduksi bakteri bisa terjadi secara seksual melalui transduksi,
transformasi, dan konjugasi atau secara aseksual dengan cara pembelahan
biner/diri.
Secara Seksual
1. Transduksi
Transduksi
adalah pemindahan materi genetik dengan perantaraan virus. Proses ini diawali
dengan masuknya virus ke dalam bakteri. Kemudian virus akan berkembang biak
sehingga menyebabkan sel bakteri yang dimasukinya mengalami pecah. Virus yang
baru terbentuk akan berhamburan keluar dari sel bakteri.
2. Transformasi
Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik berupa AND atau gen dari bakteri satu ke bakteri lainnya yang sejenis dengan proses fisiologis yang kompleks.
Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik berupa AND atau gen dari bakteri satu ke bakteri lainnya yang sejenis dengan proses fisiologis yang kompleks.
3. Konjugasi
Konjugasi adalah perkawinan antara kedua sel kelamin. Sel kelamin jantan ditandai dengan adanya rambut halus (Fili) pada permukaan dinding sel yang dapat berikatan pada suatu tempat khusus di permukaan sel betina. Reproduksi secara konjugasi terjadi pada bakteri gram negatif seperti Escherichia coli, Salmonella sp., dan Pseudomonas sp..
Konjugasi adalah perkawinan antara kedua sel kelamin. Sel kelamin jantan ditandai dengan adanya rambut halus (Fili) pada permukaan dinding sel yang dapat berikatan pada suatu tempat khusus di permukaan sel betina. Reproduksi secara konjugasi terjadi pada bakteri gram negatif seperti Escherichia coli, Salmonella sp., dan Pseudomonas sp..
Secara Aseksual
Perkembangbiakan secara aseksual bakteri adalah dengan cara
membelah diri (Binary fission). Bakteri akan membelah menjadi 2 sel
anakan, 2 menjadi 4, dan seterusnya. Pembelahan biner selesai setelah
terbentuknya dinding sel. Dalam kondisi yang ideal, bakteri akan membelah diri
setiap 15-20 menit.
Meskipun bakteri mampu berkembang biak secara cepat,
pertumbuhan bakteri juga dipengaruhi oleh faktor suhu, sinar matahari,
kelembapan, dan zat kimia. Suhu maksimal untuk pertumbuhan bakteri adalah 27C –
30C. Bakteri bisa tumbuh dengan baik pada lingkungan yang lembab. Sinar
matahari mampu merusak struktur materi genetik bakteri sehingga dapat
menghambat pertumbuhan bakteri.
KLASIFIKASI BAKTERI
Berdasarkan cara hidupnya
1.
Heterotrof
Heterotrof
adalah tidak bisa membuat makanan sendiri, dibagi menjadi parasit (Hidup pada inang),
dan saprofit (Menguraikan sampah organik).
2.
Autotrof
Autotrof adalah jenis bakteri yang mampu membuat makana sendiri, terbagi menjadi fotoautotrof (Membuat makanan dengan bantuan cahaya), dan kemoautotrof (Membuat makanan dengna bantuan senyawa kimia).
Autotrof adalah jenis bakteri yang mampu membuat makana sendiri, terbagi menjadi fotoautotrof (Membuat makanan dengan bantuan cahaya), dan kemoautotrof (Membuat makanan dengna bantuan senyawa kimia).
Berdasarkan kebutuhan oksigennya
1.
Aerob
Aerob
adalah membutuhkan oksigen, terbagi menjadi obligat (Sangat membutuhkan
oksigen), dan fakultatif (Bisa hidup tanpa oksigen atau ada oksigen).
2.
Anaerob
Anaerob
adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen
Berdasarkan bentuknya
1.
Kokus
Kokus
adalah bakteri berbentuk bulat. Kokos terbagi lagi diantaranya monokokus,
diplokokus, streptokokus, stafilokokus.
2.
Basilus
Basilus yaitu bakteri berbentuk batang. Basilus terbagi menjadi beberapa bentuk diantaranya monobasil, diplobasil, streptobasil.
Basilus yaitu bakteri berbentuk batang. Basilus terbagi menjadi beberapa bentuk diantaranya monobasil, diplobasil, streptobasil.
3.
Koma
Koma yaitu bakteri yang berbentuk koma.
Koma yaitu bakteri yang berbentuk koma.
4.
Spirilum
Spirilum yaitu bakteri berbentuk spiral.
Spirilum yaitu bakteri berbentuk spiral.
JENIS-JENIS BAKTERI
Berdasarkan cara memperoleh makanannya,
bakteri dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu bakteri heterotrof dan
bakteri autotrof.
1. Bakteri Heterotrof
Bakteri ini hidup dengan memperoleh makanan berupa
zat organik dari lingkungannya karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik
yang dibutuhkannya. Zat organik diperoleh dari sisa-sisa organisme lain.
Bakteri yang mendapatkan zat organik dari sampah, kotoran, bangkai dan juga
sisa makanan, kita sebut sebagai bakteri saprofit. Bakteri ini menguraikan zat
organik dalam makanan menjadi zat anorganik, yaitu CO2, H2O, energi dan
mineral.
2. Bakteri Autotrof
Bakteri Autotrof adalah bakteri yang dapat menyusun
zat makanan sendiri dari zat anorganik yang ada. Dari sumber energi yang
digunakannya, bakteri autotrof (auto = sendiri, trophein = makanan) dibedakan
menjadi dua golongan, yaitu:
a.
Bakteri
fotoautrotof
Bakteri fotoautrotof yaitu bakteri
yang memanfaatkan cahaya sebagai energi untuk mengubah zat anorganik menjadi
zat organik melalui proses fotosintesis. Contoh bakteri ini adalah: bakteri
hijau, bakteri ungu.
b.
Bakteri
kemoautrotof
Bakteri kemoautrotof adalah bakteri
yang menggunakan energi kimia yang diperolehnya pada saat terjadi perombakan
zat kimia dari molekul yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan
melepaskan hidrogen. Contoh bakteri ini adalah: Nitrosomonas. Nitrosomonas
dapat memecah NH3 menjadi NH2, air dan energi.
Di samping terdapat bakteri yang
dikelompokkan berdasarkan cara mendapatkan makanan, ada juga penggolongan
bakteri berdasarkan sumber oksigen yang diperlukan dalam proses respirasi.
Bakteri itu dikelompokan sebagai berikut:
1.
Bakteri aerob
yaitu bakteri yang menggunakan
oksigen bebas dalam proses respirasinya. Misal: Nitrosococcus, Nitrosomonas dan
Nitrobacter.
2.
Bakteri
anaerob
yaitu bakteri yang tidak
menggunakan oksigen bebas dalam proses respirasinya. Misal: Streptococcus
lactis.
Sedangkan
berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen, bakteri dikelompokkan lagi menjadi:
1.
Bakteri aerob
obligat
yaitu bakteri yang hanya dapat
hidup dalam suasana mengandung oksigen. Misal: Nitrobacter dan Hydrogenomonas.
2.
Bakteri
anaerob obligat
yaitu bakteri yang hanya dapat
hidup dalam suasana tanpa oksigen. Misal: Clostridium tetani.
3.
Bakteri
anaerob fakulatif
yaitu bakteri yang dapat hidup
dengan atau tanpa oksigen. Misal: Escherichia coli, Salmonella thypose dan
Shigella.
CONTOH BAKTERI DAN PERANANNYA
Bakteri Menguntungkan
Bidang
|
Bakteri
|
Peranan
|
Pertanian
|
Fiksasi
nitrogen(Azotobacter, Clostridium pasteurianum, Rhodospirillum rubrum)
|
Mengikat
nitrogen bebas
|
Nitrifikasi(Nitrosomonas,
Nitrosoccus)
|
Membantu
proses pembentukan senyawa nitrat dalam tanah
|
|
Farmasi
|
Pseudomonas
denitrificans
|
Menghasilkan
vitamin B1
|
Streptomyces
griceus
|
Menghasilkan
antibiotik streptomisin untuk penyakit TBC
|
|
Streptomyces
aureofaciens
|
Menghasilkan
aureomisin
|
|
Streptomyces
venezuelae
|
Menghasilkan
kloromisetin
|
|
Bacillus
brevis
|
Menghasilkan
tirotrisin
|
|
Asam(Acetobacter
aceti, Propionibacterium acueus)
|
Menghasilkan
asam
|
|
Pengurai(Escherichia
coli)
|
Menguraikan
sisa-sisa organisme menjadi senyawa organik
|
|
Industri Makanan/Minuman
|
Streptococcus
lactis, Lactobacillus casei
|
Pembuatan
keju
|
Lactobacillus
bulgaricus, Streptococcus thermophilus
|
Pembuatan
yoghurt
|
|
Acetobacter
xylinum
|
Pembuatan
nata de coco
|
Bakteri Merugikan
Bakteri
|
Bentuk
|
Penyakit
|
Tempat Infeksi
|
Clostridium
|
Tetanus
|
Basil
|
Otot
|
Diplococcus
pneumonia
|
Pneumonia
|
Kokus
|
Paru-paru
|
Mycobacterium
tuberculosa
|
TBC
|
Basil
|
Paru-paru
|
Mycobacterium
leprae
|
Lepra
|
Kokus
|
Jaringan
tubuh (Kulit)
|
Neisseria
gonorhoeae
|
Gonorhoca
|
Kokus/Basil
|
Alat
kelamin
|
Pasteurella
pestis
|
Pes
|
Basil
|
Kulit
|
Salmonella
typhosa
|
Tifus
|
Basil
|
Usus
halus
|
Shigella
dysentriae
|
Disentri
|
Basil
|
Usus
halus
|
Treponema
pallidum
|
Sipilis
|
Spiral
|
Alat
kelamin
|
Vibrio
comma
|
Korela
|
Koma
|
Usus
halus
|
Mycobacterium
anthrax
|
Antraks
|
Basil
|
Saluran
napas
|
Corynebacteri
diphteri
|
Dipteri
|
Basil
|
Saluran
napas
|